Tuesday, May 2, 2017

Sistem Saraf Manusia - Sistem Regulasi

Susunan Sistem 
Saraf Manusia

Susunan sistem saraf manusia dapat dijelaskan lewat skema sistem saraf berikut:

Sistem saraf sadar

Perhatikan penampang otak berikut!

Otak berada di dalam tulang tengkorak diselaputi oleh selaput meninges yang terdiri atas tiga bagian, yaitu: bagian luar: duramater (selaput otak keras), bagian tengah: arachnoid (selaput sarang laba-laba), bagian dalam: piameter (selaput otak lunak).

Bagian-bagian otak

(1) Otak besar (cerebrum)

Merupakan bagian terbesar otak dengan permukaan berlipat-lipat. Diduga, semakin banyak lipatannya semakin cerdas seseorang. Serebrum terdiri atas 2 belahan (hemisfer) yang dipisahkan oleh fisura longitudinal. Kedua hemisfer dihubungkan oleh sejumlah serabut saraf yang disebut korpus kalosum. Melalui serabut ini, impuls diteruskan dari satu hemisfer ke hemisfer lain.

Otak besar terdiri atas:

Otak depan (lobus frontalis), merupakan pengendali gerakan otot.Otak belakang (lobus oksipitalis), merupakan pusat penglihatan.Otak samping (lobus temporalis), merupakan pusat pendengaran.

Otak besar juga dapat dibedakan menjadi:

Otak depan (lobus frontalis).Otak belakang (lobus parietalis), bersifat sensoris yang peka terhadap perubahan suhu, tekanan, dan sentuhan pada kulit.

Pembagian ini diakibatkan adanya batas berupa sulkus. Berdasarkan fungsinya sebagai penerima sensasi pengindraan dan pengendali aktivitas organ sehingga bersifat motoris, serebrum dikelompokkan menjadi:

Daerah sensorik, berhubungan dengan penerimaan rangsang dari penerima rangsang (reseptor).Daerah motorik, untuk memberi tanggapan terhadap rangsang yang sampai ke otak untuk dikirim ke pelaksana (efektor) seperti otot dan kelenjar. Bagian bawah daerah motorik terdapat daerah broca yang berhubungan dengan kemampuan bicara.Daerah asosiasi, merupakan penghubung daerah sensorik dengan daerah motorik, daerah ini berhubungan dengan proses belajar, seperti berpikir, mengingat, menalar, pengambilan keputusan, dan kemampuan belajar bahasa.

(2) Otak tengah

Terletak di depan otak kecil. Bagian otak tengah adalah lobus optikus yang berhubungan dengan gerak refleks mata. Pada dasar otak tengah terdapat kumpulan badan sel saraf (ganglion) yang berfungsi untuk mengontrol gerakan dan kedudukan tubuh.

(3) Otak depan

Terdiri atas talamus dan hipotalamus. Talamus berfungsi menerima semua rangsang dari reseptor, kecuali bau-bauan, dan meneruskannya ke area sensorik. Hipotalamus berperan dalam pengaturan suhu tubuh, pengatur nutrisi, pengaturan agar tetap sadar, dan penumbuhan sikap agresif. Hipotalamus juga merupakan tempat sekresi hormon yang mempengaruhi pengeluaran hormon pada hipofisis.

(4) Otak kecil (cerebellum)

Terletak di depan sumsum lanjutan (medula oblongata). Otak kecil merupakan pusat keseimbangan gerak dan koordinasi gerak otot serta posisi tubuh. Tepat di bagian bawah serebelum terdapat jembatan varol yang berfungsi menghantarkan impuls otot-otot bagian kiri dan kanan tubuh. Jembatan varol ini juga menghubungkan otak besar dengan otak kecil.

b) Sumsum

Sumsum dikelompokkan menjadi:

Sumsum lanjutan (medula oblongata). Disebut juga batang otak, merupakan lanjutan otak yang menghubungkan otak dengan sumsum tulang belakang. Fungsinya untuk mengatur denyut jantung, pelebaran dan penyempitan pembuluh darah, gerak menelan, bersin, bersendawa, batuk, dan muntah. Di sumsum lanjutan terdapat bagian yang menghubungkan otak dan sumsum tulang belakang yang dinamakan Pons.Sumsum tulang belakang (medula spinalis). Terdapat di dalam rongga tulang belakang. Fungsinya sebagai penghubung impuls dari dan ke otak, memberi kemungkinan gerak refleks. Medula spinalis bagian luar berwarna putih dan bagian dalam kelabu.Sistem saraf tepi. Dinamakan juga sistem saraf perifer, sistem saraf ini mengatur dari dan ke sistem saraf pusat. Sistem saraf aferen merupakan sistem saraf yang membawa impuls dari reseptor menuju saraf pusat.

Sistem saraf eferenmerupakan sistem saraf yang membawa impuls dari saraf pusat ke efektor.

Berdasarkan sumbernya, saraf tepi dibagi dua: saraf cranial dan saraf spinal. Perhatikan Tabel berikut!

12 saraf tersebut dapat dikelompokkan lagi sebagai berikut:

I,II, dan VIII adalah saraf sensorik.

III, IV, VI, XI adalah saraf motorik.

V, VII, IX, dan X adalah saraf gabungan antara sensorik dan motorik. Saraf X (saraf vagus)disebut juga saraf pengembara karena daerah yang dipengaruhinya amat luas.

Saraf ini bekerja secara tidak sadar walaupun merupakan saraf sadar.

b. Sistem saraf tak sadar (otonom) Terdiri dari:

Sistem saraf simpatikSistem saraf parasimpatik

Kedua saraf tersebut bersifat antagonis. Jika saraf simpatik menyebabkan kontraksi pada suatu efektor, saraf parasimpatik menyebabkan relaksasi pada efektor tersebut. Mekanisme kerja seperti itu bertujuan agar proses-proses di dalam tubuh berjalan dengan normal. Contoh pengaruh saraf simpatik dan parasimpatik terhadap efektor adalah saraf simpatik menyebabkan kecepatan dan volume kecepatan jantung bertambah, sedangkan saraf parasimpatik menyebabkan kecepatan volume kecepatan jantung berkurang.

Contoh lainnya saraf simpatik menyebabkan otot siliari mata relaksasi sedangkan saraf parasimpatik menyebabkan otot siliari mata kontraksi.

No comments:

Post a Comment