Tuesday, May 2, 2017

Indra Tubuh - Sistem Regulasi

Macam-Macam Indra Tubuh

Indra tubuh terdiri dari 5 macam, yaitu penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecap, dan peraba.

1. Indra Penglihatan

Indra penglihatan, yaitu mata. Mata merupakan indra utama. Dua pertiga dari perhatian otak diambil oleh apa yang dilihat oleh mata dan dua pertiga dari informasi-informasi yang disimpan di otak berasal dari penglihatan seperti gambar, kata-kata, dan lain bentuk penglihatan.

Bagian mata

a. Bagian luar mata

Dinding bola mata terdiri atas 3 lapis:

Bagian terluar berupa sklera yang pucat dan keras, dan dapat terlihat dari depan sebagai bagian putih mata.Bagian tengah berupa koroid yang gelap dan lunak serta kaya akan pembuluh-pembuluh darah.Bagian terdalam berupa retina yang mendeteksi sinar. Retina sebagai jaringan tipis dengan daerah kerja yang tidak lebih besar dari pada kuku ibu jari, mendeteksi secara rinci pemandangan yang penuh warna dari dunia yang dilihat manusia.

b. Bagian dalam mata

Kornea yang jernih di bagian depan mata ditutupi oleh suatu lapisan yang sangat tipis, yaitu konjungtiva. Di belakang kornea adalah iris, suatu cincin otot-otot berwarna yang mengelilingi lubang yang ada di tengahtengahnya, yaitu pupil. Cincin ini secara otomatis melebar dengan adanya cahaya terang untuk mengecilkan ukuran pupil, melindungi retina mata yang lembut dari sinar yang terlalu banyak, yang berpotensial merusak retina.

Sinar-sinar cahaya dari objek bersinar melalui konjungtiva dan difokuskan sebagian oleh kornea. Cahaya-cahaya ini melewati pupil dan difokuskan lebih lanjut oleh lensa, melewati cairan vitreus dan membentuk suatu bayangan pada retina. Karena kerja lensa, gambaran yang terbentuk menjadi terbalik, dan otak “memutarnya” kembali. Otot-otot siliaris mengatur bentuk lensa, membuatnya lebih cembung untuk menfokus objek-objek yang dekat pada retina.

2. Indra Pendengaran

Setelah penglihatan, pendengaran adalah indra yang memberi otak informasi-informasi utama tentang dunia luar. Indra pendengaran adalah telinga.

Bagian telinga

Telinga terdiri atas 3 bagian utama, yaitu:

Bagian luar terdiri atas daun telinga dan saluran pendengaran.Bagian tengah terdiri atas selaput gendang dan 3 tulang kecil, yaitu tulang-tulang osikula (malleus, inkus, dan stapes).Bagian dalam terdiri atas koklea berbentuk rumah siput, saluran setengah lingkaran, dan rongga-rongga lain yang berisi cairan.

Perhatikan pula penampang telinga dari dalam!

Saluran-saluran (tuba) dan rongga di telinga dalam menempati suatu tempat berbentuk kandang di dalam ketebalan tulang temporal tengkorak. Tempat in disebut “Osseus” atau labirin oleh Gabriele Fallopius. Ia juga memberi nama koklea dari kata latin untuk rumah siput. Labirin berisi cairan yang disebut perilimfe. Cairan ini mengelilingi satu set selaput yang disebut selaput labirin yang berada di dalam labirin, mengikuti bentuknya. Di dalam labirin yang berselaput ada cairan lain, yaitu endolimfe.

Osikula telinga

Tulang-tulang osikula telinga yang terentang di telinga tengah merupakan tulang-tulang terkecil di dalam tubuh manusia. Ada 3 jenis, yaitu:

Tulang palu (tulang malleus)Tulang pelana (tulang inkus)Tulang sanggurdi (stapes)

Menempel pada mereka adalah 2 otot yang terkecil dalam tubuh manusia, yaitu otot tensor timpani dan otot stapedius. Jika suara yang sangat keras mencapai gendang telinga, otot-otot tersebut berkontraksi. Mereka meredam atau mengurangi gerakan gendang telinga dan gerakan mereka sendiri untuk mencegah getarangetaran yang terlalu kuat merusak telinga dalam yang halus.

3. Indra Penciuman

Makanan dan minuman yang beracun, busuk atau tidak dikenal, menghasilkan bau tajam dan rasa aneh, yang merupakan peringatan untuk tidak memakan atau meminumnya. Penciuman juga merupakan sistem peringatan dini untuk udara yang tercemar, asap, dan bahayabahaya lain. Penciuman mendeteksi bau dedaunan, bumbu-bumbu, dan minyak wangi, pengecap menangkap rasa sedap makanan yang enak. Indra penciuman adalah hidung.

Bagian hidung

a. Bagian dalam hidung

Pada atap rongga hidung terdapat suatu daerah berambut yang ukurannya sedikit lebih besar daripada sebuah prangko. Daerah ini disebut epitel olfaktorius yang terdiri atas ribuan sel-sel yang dikhususkan untuk mendeteksi berbagai bau. Lebih kurang ada 6 sampai 30 jenis sensor di permukaan sel-sel tersebut. Pada saat molekul bau dari udara mendarat pada sel-sel tersebut, maka menghasilkan impuls saraf (rangsangan saraf). Impuls ini berjalan ke bulbus olfaktorius (bulbus = bentuk lampu) di mana mereka akan dipilih-pilih menurut jenisnya dan diproses, kemudian dikirim melalui saraf penciuman (saraf olfaktorius) ke otak.

b. Sensor-sensor penciuman

Di bawah mikroskop elektron, epitel olfaktorius terlihat sebagai massa rambut dan saraf atau benang. Rambut-rambut ini disebut silia, dan mereka menyebar dari tonjolan-tonjolan sitoplasma sel-sel reseptor penciuman (sel-sel penerima bau). Silia memiliki paku-paku kecil yang dianggap merupakan titik interaksi antara bahan-bahan yang berbau dan sel saraf reseptor.

4. Indra Pengecap

Indra pengecap berupa lidah. Lidah adalah salah satu bagian otototot dalam tubuh yang sangat mudah bergerak.

Fungsi lidah:

Sebagai indra pengecap.Membantu mengunyah makanan dan menggerakkannya ke seluruh rongga mulut.Membersihkan gigi-gigi dari makanan yang terselip di antara gigi.Membentuk suara pada waktu berbicara.

Lidah berakar di rahang bawah, pada otot-otot geniohioid dan milohioid, dan pada tulang hioid di bagian atas leher.

Indra pengecap kita hanya mampu mengecap 4 citarasa, yaitu manis, asin, asam, dan pahit. Kuncup pengecap untuk masing-masing citarasa terletak pada daerah lidah yang berbeda, yaitu:

Bagian tepi depan untuk rasa manisBagian tepi samping untuk rasa asamBagian belakang untuk rasa pahitBagian depan untuk rasa asin

Macam papila lidah:

Filiformis (papila benang)Fungiformis (papila jamur)Circumvalata (papila melingkar)

5. Indra Peraba

Indra peraba berupa kulit. Pada orang dewasa, mantel kulit hidup ini beratnya lebih kurang 5 kg dan memiliki luas sebesar 2 m2. Lapisan permukaannya yang keras yaitu epidermis, terus menerus mengganti dirinya agar selalu terjadi proses perbaikan karena perusakan dan menjauhkan air, debu, kuman, dan sinar-sinar yang berbahaya seperti ultraviolet dari matahari.

Permukaan kulit adalah mati. Terdiri atas sel-sel mati yang datar dan saling berkait, terisi oleh keratin, yaitu protein yang keras. Sel-sel dihasilkan oleh pembelahan yang terus-menerus pada dasar lapisan teratas kulit, yaitu epidermis.

Dermis jauh lebih tebal dan berisi berbagai sensor yang hanya dapat dilihat dengan mikroskop, yaitu bertanggung jawab untuk perubahan yang merupakan kombinasi dari penekanan ringan, penekanan berat, panas, dingin dan sakit.

Dermis merupakan tempat beradanya 3 juta gulungan-gulungan kecil kelenjar keringat dan folikel atau gelembung rambut dalam jumlah yang lebih kurang sama, yang merupakan sumber tumbuhnya rambut.

No comments:

Post a Comment