Sunday, May 21, 2017
Konsep keanekaragaman gen, jenis, ekosistem
Keanekaragaman hayati Gen, Jenis dan Ekosistem merupakan keanekaragaman makhluk hidup pada semua tingkatan organisasi kehidupan. Perhatikan lingkungan di sekitarmu, kamu akan menemukan beraneka ragam makhluk hidup ciptaan Tuhan. Di tempat yang berbeda, kamu akan menemukan keanekaragaman makhluk hidup yang berbeda. Bahkan di antara makhluk hidup yang sejenis terdapat keanekaragaman. Keanekaragaman hayati yang ada di bumi memang sangat menakjubkan. Sekitar dua juta jenis makhluk hidup yang hidup saat ini baik monera, hewan, maupun tumbuhan telah diberi nama dan dideskripsikan dengan baik. Namun diperkirakan masih ada sekitar 10 juta hingga 30 juta jenis makhluk hidup yang belum dikenal dan dideskripsikan. Belum lagi jenis-jenis makhluk hidup yang dulu pernah menghuni bumi namun sekarang telah punah. Selain jenisnya yang begitu banyak, makhluk hidup itu juga beragam dalam ukuran, bentuk, dan cara hidupnya.
Meskipun makhluk hidup sangat beraneka ragam, kamu dapat menemukan persamaan ciri di antara mereka (keseragaman). Coba kamu amati halaman rumah atau sekolahmu. Di sana terdapat bermacam-macam tumbuhan dan hewan. Perhatikan tumbuhan yang ada, meskipun jenisnya bermacam-macam, kamu akan menemukan tumbuhan yang sama-sama berupa pohon, perdu, atau semak; sama-sama sebagai tanaman hias, tanaman peneduh, atau tanaman pelindung. Dari bermacam-macam hewan yang ada, kamu akan menemukan hewan yang sama-sama berkaki dua, empat, atau berkaki banyak; sama-sama memakan rumput, buah, serangga, atau hewan lain. Kamu boleh juga mengelompokkan hewan dan tumbuhan itu berdasarkan kriteria yang lain. Dari hasil pengamatan itu, kamu tentu dapat membedakan konsep keseragaman dan keberagaman makhluk hidup.
Apa perlunya mempelajari keseragaman dan keberagaman makhluk hidup? Karena jenis makhluk hidup sangat banyak, kamu akan lebih mudah mempelajarinya jika mereka dibagi dalam kelompok-kelompok. Pengelompokan ini disebut klasifikasi, yang didasarkan adanya persamaan dan perbedaan ciri di antara berbagai makhluk hidup.
Tingkat Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman hayati meliputi keanekaragaman makhluk hidup pada semua tingkatan organisasi kehidupan. Jadi keanekaragaman hayati tidak hanya terjadi antarjenis, tetapi dalam satu jenis pun terdapat keanekaragaman atau bervariasi. Variasi ini diakibatkan oleh keanekaragaman gen. Selain itu keanekaragaman lingkungan menyebabkan jenis makhluk hidup yang ditemukan di suatu ekosistem berbeda dengan jenis makhluk hidup di ekosistem yang lain. Hal ini menyebabkan terjadinya keanekaragaman ekosistem.
1. Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen
insert Picture
Keanekaragaman hayati tingkat gen adalah keanekaragaman gen dalam satu spesies. Gen merupakan pembawa sifat suatu makhluk hidup, misalnya gen pada manusia menentukan bentuk rambut, hidung, mata, kulit, postur tubuh, dan sebagainya. Perubahan gen menyebabkan perubahan sifat sehingga perbedaan gen menyebabkan terjadinya variasi dalam satu spesies. Gen terletak pada ADN yang berada pada tempattempat tertentu di dalam kromosom dan kromosom terletak di dalam sel. Makhluk hidup dalam satu spesies mempunyai jumlah kromosom yang sama. Meskipun perangkat dasarnya sama, tetapi susunan gen dapat berbeda-beda bergantung pada masing-masing induknya. Susunan perangkat gen inilah yang menentukan ciri atau sifat suatu individu dalam satu spesies. Selain faktor genetik (disebut genotipe), ciri atau sifat yang muncul pada suatu makhluk hidup (disebut fenotipe) juga ditentukan oleh lingkungan. Jika salah satu atau keduanya berubah, maka akan menimbulkan perubahan sifat.
Contoh keanekaragaman hayati tingkat gen adalah keanekaragaman warna pada bunga tanaman mawar. Tanaman ini memiliki bunga yang berwarna-warni, dapat berwarna merah, putih, atau kuning. Pada tanaman jeruk, kamu dapat menemukan variasi pada bentuk buah, rasa, dan warnanya. Demikian juga pada ayam, kamu dapat membedakan bentuk dan ukuran tubuh, warna bulu, dan bentuk pial (jengger) antara ayam kampung, ayam cemani, ayam hutan, ayam leghorn, ayam bangkok, dan ayam kate.
Mengapa terjadi variasi genetik dalam satu spesies, padahal jumlah kromosomnya sama? Variasi gen dapat terjadi karena adanya perkawinan dan mutasi. Keturunan dari hasil perkawinan memiliki susunan perangkat gen yang merupakan kombinasi dari perangkat gen kedua induk/orang tuanya. Kombinasi ini akan menyebabkan keanekaragaman individu dalam satu spesies berupa varietas-varietas (varitas). Sedangkan mutasi adalah perubahan susunan materi genetik. Karena susunan materi genetik berubah maka terjadi perubahan ciri atau sifat yang menimbulkan keanekaragaman fenotipe.
Susunan perangkat gen menentukan ciri dan sifat pada individu yang bersangkutan. Keanekaragaman susunan perangkat gen menentukan keanekaragaman individu. Setiap individu mempunyai susunan gen yang berbeda dengan individu lainnya, walaupun termasuk kedalam jenis yang sama. Variasi susunan gen pada individu-individu yang termasuk dalam jenis sama akan mengakibatkan adanya variasi bentuk, penampilan, dan sifat yang tampak akan berbeda. Variasi tersebut adalah sebagai keanekaragaman gen atau individu.
Variasi bentuk, penampilan dan sifat antar individu tanaman padi merupakan contoh keanekaragaman gen. pada tumbuhan. Variasi bentuk, penampilan antar individu tikus merupakan contoh keanekaragaman pada hewan.
2. Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis
insert picture
Keanekaragaman hayati tingkat jenis merupakan keanekaragaman jenis dalam suatu ekosistem yang ditunjukkan oleh adanya beraneka ragam jenis makhluk hidup baik dari kelompok hewan, tumbuhan, jamur, dan mikroorganisme. Keanekaragaman jenis merupakan seluruh variasi pada makhluk hidup yang berbeda jenisnya dan dapat diamati dengan mudah. Tentu kamu dapat membedakan jenis kacang-kacangan, seperti kacang tanah, kacang buncis, kacang kapri, dan kacang hijau. Atau membedakan kelompok hewan antara kucing, harimau, singa, dan citah. Untuk mengetahui keanekaragaman hayati tingkat jenis, salah satu caranya adalah dengan mengamati ciri ciri fisiknya, misalnya bentuk dan ukuran tubuh, warna, kebiasaan hidup, dan lain-lain. Walaupun kacang-kacangan termasuk dalam satu familia Leguminosae dan hewan-hewan tersebut termasuk dalam satu familia/suku Felidae, tetapi diantara mereka terdapat perbedaan-perbedaan sifat yang mencolok. Misalnya, perbedaan warna bulu, tipe lorengnya, ukuran tubuh, tingkah laku, dan lingkungan hidupnya.
3. Keanekaragaman Hayati Tingkat Ekosistem
insert picture
Semua makhluk hidup berinteraksi atau berhubungan erat dengan lingkungan tempat hidupnya. Setiap makhluk hidup tumbuh dan berkembang pada lingkungan yang sesuai, sehingga pada lingkungan tertentu dapat dihuni berbagai macam makhluk hidup. Perbedaan komponen abiotik menyebabkan perbedaan makhluk hidup yang menghuninya. Karena ada banyak ekosistem di bumi maka timbul keanekaragaman hayati tingkat ekosistem, misalnya ekosistem padang rumput, hutan hujan tropis, pantai, sungai, dan air laut.
Lingkungan hidup terdiri dari komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik meliputi berbagai jenis makhluk hidup. Komponen abiotik meliputi faktor fisik dan faktor kimia. Faktor fisik misalnya iklim, cahaya, batuan, air, tanah, dan kelembaban. Faktor kimia meliputi salinitas (kadar garam), tingkat keasaman, dan kandungan mineral. Komponen biotik maupun abiotik dalam suatu ekosistem sangat beragam, sehingga ekosistem yang terbentuk akan bervariasi pula. Di dalam ekosistem, terjadi hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan biotik maupun abiotik.
Salah satu penyebab keanekaragaman hayati tingkat ekosistem adalah perbedaan letak geografis. Perbedaan letak geografis menyebabkan perbedaan iklim. Perbedaan iklim menyebabkan terjadinya perbedaan temperatur, curah hujan, intensitas cahaya matahari, dan lamanya penyinaran. Keadaan ini akan berpengaruh terhadap jenis-jenis flora (tumbuhan) dan fauna (hewan) yang menempati suatu daerah. Di daerah dingin terdapat bioma tundra yang ditumbuhi sejenis lumut. Hewan yang dapat hidup antara lain rusa kutub dan beruang kutub. Di daerah beriklim sedang terdapat bioma taiga yang ditumbuhi berbagai jenis tumbuhan konifer dan ditempati hewan seperti anjing hutan dan rusa kutub. Pada iklim tropis terdapat hutan hujan tropis yang memiliki flora dan fauna yang sangat beraneka ragam.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment