Saturday, April 9, 2011

Penyakit Gastritis

Definisi Gastritis
Gastritis adalah peradangan pada lapisan lambung. Gastritis bukanlah suatu penyakit tunggal, namun beberapa kondisi-kondisi yang berbeda yang semuanya mempunyai peradangan lapisan lambung.

Penyebab-penyebab gastritis
Gastritis dapat disebabkan oleh terlalu banyak minum alkohol, penggunaan obat-obat anti peradangan nonsteroid jangka panjang (NSAIDs) seperti aspirin atau ibuprofen, atau infeksi bakteri-bakteri seperti Helicobacter pylori (H. pylori). Kadangkala gastritis berkembang setelah operasi utama, luka trauma, luka-luka bakar, atau infeksi-infeksi berat. Penyakit-penyakit tertentu, seperti pernicious anemia, kelainan-kelainan autoimun, dan mengalirnya kembali asam yang kronis, dapat juga menyebabkan gastritis.

Gejala-gejala gastritis
Gejala-gejala yang paling umum adalah gangguan atau sakit perut. Gejala-gejala lain adalah:
• bersendawa,
• perut kembung,
• mual dan muntah
• atau suatu perasaan penuh atau terbakar di perut bagian atas.
Darah dalam muntahan anda atau tinja-tinja yang hitam mungkin adalah suatu tanda perdarahan didalam lambung, yang mungkin mengindikasikan suatu persoalan yang serius yang memerlukan perhatian medis yang segera.
Gejalanya bermacam-macam, tergantung kepada jenis gastritisnya.
Biasanya penderita gastritis mengalami gangguan pencernaan (indigesti) dan rasa tidak nyaman di perut sebelah ataas.

Mendiagnosis gastritis
Gastritis didiagnosis melalui satu atau lebih tes-tes medis:
• Endoskopi saluran pencernaan bagian atas. Dokter mendorong dengan pelan-pelan suatu endoscope, suatu tabung kecil yang berisi sebuah kamera kecil, melalui mulut anda (atau adakalanya melalui hidung) dan turun kedalam lambung anda untuk melihat pada lapisan perut/lambung. Dokter akan memeriksa peradangan dan mungkin mengeluarkan suatu contoh kecil jaringan untuk pemeriksaan. Prosedur untuk mengangkat suatu contoh jaringan disebut sebuah biopsi.
• Tes Darah. Dokter mungkin memeriksa jumlah sel darah merah anda untuk melihat apakah anda mempunyai anemia, yang berarti bahwa anda tidak mempunyai cukup sel-sel darah merah. Anemia dapat disebabkan oleh perdarahan dari lambung.
• Tes Tinja/Feces. Tes ini memeriksa kehadiran darah dalam feces anda, suatu tanda perdarahan. Tes feces mungkin juga digunakan untuk mendeteksi kehadiran H. pylori dalam saluran pencernaan.
Merawat gastritis
Perawatan biasanya melibatkan meminum obat-obat untuk mengurangi asam lambung dan dengan demikian membantu menghilangkan gejala-gejala dan memajukan kesembuhan. Asam lambung mengiritasi jaringan yang meradang didalam lambung. Menghindari makanan-makanan, minuman-minuman, atau obat-obatan tertentu mungkin juga direkomendasikan. Jika gastritis anda disebabkan oleh suatu infeksi, persoalan itu mungkin juga dirawat. Contohnya, dokter mungkin meresepkan antibiotik-antibiotik untuk mehilangkan infeksi H. pylori. Sekali persoalan yang mendasarinya hilang, gastritis biasanya jug menghilang. Bicara dengan dokter anda sebelum memberhentikan obat apa saja atau memulai perawatan gastritis apa saja oleh anda sendiri.

Pengobatan
Pengobatan yang sering dilakukan oleh umumnya masyarakat adalah dengan mengkonsumsi obat obatan yang sudah siap untuk diminum seperti:
1. Obat maag jenis pengurang asam lambung/antasida
2. Obat maag jenis penyembuh luka lambung/ antiulserasi
3. Obat maag anti kembung/antiflatulen
4. Obat maag anti kejang/antispasmodik
5. Obat maag anti pembengkakan/antiinflamasi
6. Obat maag pengatur pencernaan/regulator gastro intestinal
7. Antibiotika

Selain obat-obatan menurut resep dokter, tanaman obat dapat mengatasi sakit gastritis ( radang lambung ). Antara lain ditujukan untuk menurangi peradangan dan infeksi, memperkuat dinding mukosa lambung, mengurangi kepekaan danding lambung, serta memperbaiki fungsi kelenjar-kelenjar lambung dan pencernaan secara umum.
Tumbuhan tersebut antara lain :
1. Adas (buah)
2. Akar manis (akar)
3. Daruju (akar)
4. Jeranggau (rimpang)
5. Kelambak (akar)
6. Komfrei (daun)
7. Kunci pepet (rimpang)
8. Kunyit (rimpang)
9. Lidah buaya (daun)
10. Pisang batu (daun)
11. Pulutan (akar)
12. Putri malu (seluruh bagian tanaman)

Pendidikan Kesehatan Pada Pasien Maag / Gastritis:
• Makan dengan porsi sedikit tapi sering.
• Jika pasien merasa lapar, jangan langsung minum – minuman yang mengandung kafein seperti teh, tapi digantikan dengan air putih hangat.
• Bila maag kambuh karena terlambat makan, jangan langsung makan – makanan berat misalnya nasi, tapi digantikan dengan makanan ringan seperti crackers.
• Makan secara benar, hindari makan – makanan yang dapat mengiritasi terutama makanan yang pedas dan asam
• Makan dengan jumlah yang cukup, pada waktunya dan lakukan dengan santai.
• Mengunyah makanan sampai benar – benar lumat.
• Minum air putih yang banyak atau dapat digantikan dengan minuman ber-ion.
• Meminum obat sesuai dengan anjuran dokter.
• Menjaga kebersihan lingkungan seperti alat – alat makan, tempat tidur,dll.
• Hindari untuk meminum alkohol,karena alkohol dapat mengiritasi dan mengikis lapisan mukosa dalam lambung serta dapat mengakibatkan peradangan dan perdarahan.
• Hindari untuk merokok, karena dapat mengganggu kerja lapisan pelindung lambung.
• Lakukan olahraga secara teratur, misalnya senam aerobik. Senam aerobik dapat meningkatkan kecepatan jantung dan pernafasan juga dapat menstimulasi aktivitas otot usus sehingga membantu mengeluarkan limbah makanan dari usus secara lebih cepat.
• Menghindari pemakaian aspirin saat merasa tidak enak badan, digantikan dengan istirahat yang cukup.
• Hindari pemakaian obat gabungan, untuk mengurangi efek negatif obat.
• Hindari stress yang berlebihan.
Untuk keluarga:
• Selalu memperhatikan pola makan pasien.
• Membantu klien mengatasi masalah yang dihadapinya untuk mengurangi rasa stress.

Daftar Pustka:
http://www.adela.com/maag/
http://www.google.com
Padmiarso,M. 2009.15 Ramuan Penyembuh Maag. Jakarta.Bee Media Indonesia.
Padmiarso,M.2008.Sehat Dengan Tanaman Obat.Jakarta, Bee Media Indonesia.
Syamsuri,Istamar,dkk.2007.Biologi Untuk SMA Kelas XI 2B.Jakarta. Erlangga.
Aryulina,Diah.dkk.2006.Biologi Untuk SMA Kelas XI.Jakarta.ESIS.

1 comment: